Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Uthaymin (rahimahullaah) ditanya tentang buku-buku Sayyid Quthb, khususnya Fi Zhilalil-Quran (Di bawah naungan Al-Qur `an) dan Ma’alim fit- Tariq . (Petunjuk jalan) Syaikh menjawab:
“Pernyataan saya – semoga Allah memberkati Anda – adalah bahwa siapa pun yang tulus untuk Allah, Rasul-Nya, dan saudara Muslimnya, maka ia harus mendorong orang untuk membaca buku-buku mereka yang telah mendahului kita, dari buku-buku tafsir (penjelasan Alqura `an) dan selain (buku) Buku-buku tafsir mengandung lebih banyak barokah, lebih bermanfaat dan jauh lebih baik dari buku-buku yang kemudian. Adapun tafsir Sayyid Quthb – semoga Allah mengampuni dosa-dosanya – maka itu mengandung bencana besar , namun kami berharap bahwa pengampunan Allah kepadanya. Ini berisi bencana yang besar … “
[Dari Kaset: Aqwaal Ibtaal ul-ulama Biaya Qawaa `id wa Maqaalaat Adnaan Ar’ur, dan diperiksa oleh beliau sendiri Shaikh Ibnu Utsaimin di 24/4/1421H.]
Syaikh ‘Abdullah bin Muhammad ad-Duwaish dalam bukunya Al-Mawrid uz-Zilaal fit-Tanbih Akhtaa’a alaa az-Zilaal
dihitung dalam tafsir Quthb 181 kesalahan dalam aqidah
Wallahul musta’an ….
Syaikh Muhammad Aman al-Ajmy (rahimahullah) mengatakan,
buku azh-dzhilaal dari Sayyid Quthb adalah sebuah tafsir yang bukan tafsir berdasarkan riwayat-riwayat, bukan tafsir dari bahasa. Tidak lebih dari suatu karangan yang mengandung campuran membingungkan dari ide-ide ash’ary, ide-ide “wihdatul wujud” dan ide-ide dari sufy, dan ia adalah seorang ash’ary yang tiada lagi diperselisihkan
[sebuah pelajaran : jawaban untuk pertanyaan tentang manhaj Ahlussunnah Wal Jama’ah. Kaset no. 1 Jeddah 4/1413H]